Kamis, 12 Mei 2011

Angin tak dapat membaca, tapi aku bisa!

Saking bangganya bisa membaca, sekarang mamaku malah kubikin gemes kalo ngomong sama aku.
"Syifa mau makan, nak?"
"Te tambah I, ti, de tambah a, da, tambah k, dak, ti tambah dak, tidak."
Adalagi percakapan yang sampe bikin mamaku sempat tidur dulu (hiperbola.red)
"Syifa, waktunya ngaji nak"
"Te tambah I, ti, de tambah a, da, tambah k, dak, ti tambah dak, tidak."
"el tambah e, le, be tambah i, bi, tambah h, bih, le tambah bih, lebih"
"e sendirian, en tambah a, na, tambah k, nak, e tambah nak, enak"
"de tambah i, di, er tambah u, ru, em tambah a, ma, tambah h, mah, di tambah ru tambah mah, dirumah"
"tidak, lebih enak dirumah."

Kata mamaku, kebiasaan baruku ini bagus, selain melatihku baca tulis, juga melatih kesabaran lawan bicaraku. Mama juga membuat pengecualian, aku dilarang memakai gaya bicara ini kalau melihat adikku dalam bahaya... 

Bye bye Gollong...

Sejak lahir, adikku sudah 'gollong' hihihihi... itu istilah makassar untuk orang yang warna kulitnya yaaah gosong dikit. Mamaku sih, sadar 100% kalau itu akibat dia selama hamil senang betul tertawakan gollong-nya yasmin, tapi kata mamaku itu dia lakukan sejak tahu adek ku dalam peyut laki-laki, jadi dia senang tetap bisa menikmati indahnya masa-masa menertawakan yasmin, hihihihi...

Mamaku ternyata memang betul-betul cuek jika anak laki-lakinya akan gollong terus hingga dewasa, buktinya, dia tidak mau direpotkan dengan ritual kunyit dan lain-lain agar adikku bisa terlepas sedikit dari ke-gollong-annya. Alhamdulillah, adikku lah yang cukup dewasa untuk memikirkan sendiri nasibnya di kemudian hari. Sekarang mukanya enggak gollong lagi. Mungkin memang prioritasnya muka dulu... yang laen kan ngga begitu keliatan. Sama kaki lah yang dia paling tidak peduli, sekarang lututnya malah lebih gollong lagi sejak bisa merangkak ke mana-mana.

Aku yakin adikku telah memikirkan dahulu masak-masak diantara semua pilihan pemutih, yang mana yang paling mudah didapatkannya lah yang digunakannya..... bravo dek!!!

RASHAD DALAM USAHANYA MENJADI PUTIH