"Syifa mau makan, nak?"
"Te tambah I, ti, de tambah a, da, tambah k, dak, ti tambah dak, tidak."
Adalagi percakapan yang sampe bikin mamaku sempat tidur dulu (hiperbola.red)
"Syifa, waktunya ngaji nak"
"Te tambah I, ti, de tambah a, da, tambah k, dak, ti tambah dak, tidak."
"el tambah e, le, be tambah i, bi, tambah h, bih, le tambah bih, lebih"
"e sendirian, en tambah a, na, tambah k, nak, e tambah nak, enak"
"de tambah i, di, er tambah u, ru, em tambah a, ma, tambah h, mah, di tambah ru tambah mah, dirumah"
"tidak, lebih enak dirumah."
Kata mamaku, kebiasaan baruku ini bagus, selain melatihku baca tulis, juga melatih kesabaran lawan bicaraku. Mama juga membuat pengecualian, aku dilarang memakai gaya bicara ini kalau melihat adikku dalam bahaya...